matematika dan ilmu alamiah
dasar
pertemuan ke 2
tugas ke 2
|
KELOMPOK
: 1
KELAS : 1PA15
NAMA
ANGGOTA :
1. ADHI ANGGRA KUSUMA PUTRA ( 10516128 )
2. FATHIMAH ATIYYAH KAUTSARI ( 12516688 )
3. JESSICA
WIDYANINGSIH (13516707)
4. RAIHANI HAURANNISA ( 16516017 )
5. PRIMAULIA ANAMAYA ( 18516382 )
6. SITTE SRIE LATHIFA REKOZAR ( 17516116 )
|
UNIVERSITAS
GUNADARMA
BEKASI
2017
TUGAS KE 2
A. RUANG LINGKUP IPA
1. MENJELASKAN TENTANG ALAM SEMESTA DAN ISINYA (
MAKROKOSMOS DAN MIKROKOSMOS ).
Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia kata “alam” memiliki arti segala yang ada di langit dan
di bumi (seerti bumi, bintang, kekuatan). Sedangkan kata “semesta” berarti
seluruh; segenap; semuanya: semua yang ada di alam – tidak dapat lepas dari
takdirnya masing-masing; (berlaku untuk) seluruh dunia, universal.
Menurut orang
Babylonia (kurang lebih 700-600 sm), alam semesta, merupakan suatu ruangan atau
selungkup dengan bumi yang datar sebagai lantainya dan langit beserta bintang
sebagai atapnya. Jadi, alam semesta atau jagat raya adalah suatu ruangan yang
maha besar yang di dalamnya terdapat kehidupan yang biotik dan abiotik, serta
di dalamnya terjadi segala peristiwa alam baik yang dapat diungkapkan manusia
maupun yang tidak.
Ada juga pendapat lain yang
berpendapat bahwa, alam merupakan segala sesuatu selain allah yang sifatnya
baru, membutuhkan yang lain, yang dapat berubah dan bisa rusak.
Alam semesta itu terdiri atas semua materi,
termasuk juga tenaga dan radiasi serta hal yang telah diketahui dan baru dalam
tahap percaya bahwa pasti ada di antariksa. Bumi, planet-planet dan matahari
yang termasuk dalam tata surya hanyalah merupakan titik kecil di antara lebih
dari 200 miliyar bintang penyusun galaksi bimasakti. Matahari merupakan satu di
antara bermiliyar-miliyar bintang baru untuk sebuah galaxy.
Ada pula yang
mengatakan bahwa pengertian alam semesta mencakup tentang mikrokosmos dan
makrokosmos.Mikrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran sangat kecil,
misalnya atom, elektron, sel, amuba, dan sebagainya. Sedang makrokosmos adalah
benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat besar, misalnya bintang, planet,
dan galaksi.
Para ahli
astronomi menggunakan istilah alam semesta dalam pengertian tentang ruang
angkasa dan benda-benda langit yang ada didalamnya.
2. SEBUTKAN
DAN JELASKAN TENTANG TEORI TERJADINYA ALAM SEMESTA
Asal- usul alam
semesta telah lama diperbincangkan. Banyak teori bermunculan dari hasil hasil
pemikiran dan penelitian para ahli yang mencoba mengungkap misteri besar ini.
Namun, hingga sekarang karena keterbatasan daya dan akal manusia, teor-teori
tersebut hanyalah sebatas menjadi teori belaka karena kebenaran yang pasti
hanya dari Tuhan Yang Maha Esa.
Manusia berusaha
memahami alam semesta ini dari zaman dahulu bahkan sampai sekarang. Pada jaman
kejayaan Yunani, orang percaya bahwa Bumi merupakan pusat dari alam semesta ini
( Geosentrisme ). Namun, berkat pengamatan dan pemikiran yang lebih tajam,
pandangan itu berubah sejak Zaman abad pertengahan yang dipelopori oleh
Copernicus menjadi Heliosentrik, yaitu matahari menjadi pusat beredarnya bumi
dan planet-planet lain
Pengertian alam
semesta itu sendiri mencakup tentang Mikrokosmos dan Makrokosmos. Mikrokosmos
ialah benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat kecil, misalnya atom,
elektron, sel, amoeba, dan sebagainya.Sedangkan makrokosmos ialah benda-benda
yang mempunyai ukuran yang sangat besar, misalnya bintang, planet ataupun
galaksi. Dengan diperolehnya berbagai pesan dan beraneka ragam cahaya dari
benda-benda langit yang sampai di bumi.
Teori-teori tersebut ialah sebagai
berikut:
1. Teori Keadaan Tetap (Steady–state
Theory)
Teori ini
dikemukakan oleh Fred Hoyle, herman bondi, thomas Gold ( 1948 ). Teori ini
berdasarkan prinsip osmologi sempurna yang menyatakan bahwa alam semesta,
dimana pun dan bilamanapun selalu sama. Berdasarkan prinsip tersebutlah alam
semesta terjadi pada suatu saat tertentu dimasa yang telah lalu sampai
sekarang. Segala sesuatu di alam semesta ini selalu tetap sama walaupun
galaksi-galaksi saling bergerak menjauhi satu sama lain. Teori ini ditunjang
oleh kenyataan, bahwa galaksi baru mempunyai jumlah yang sebanding dengan
galaksi lama.
Dengan kata lain
bahwa tiap-tiap galaksi yang terbentuk, tumbuh, menjadi tua, dan akhirnya mati,
jadi, teori ini beranggapan bahwa alam semesta itu tak terhingga besarnya dan
tak terhingga tuanya ( Tanpa awal dan tanpa akhir ).
3. Teori
Kabut (Nebula)
Sejak jaman
sebelum Masehi, para ahli telah memikirkan proses terjadinya Bumi. Salah
satunya adalah teori kabut (nebula) yang dikemukakan oleh Immanuel Kant (1755)
dan Piere De Laplace(1796). Mereka terkenal dengan Teori Kabut Kant-Laplace.
Dalam teori ini
dikemukakan bahwa di jagat raya terdapat gas yang kemudian berkumpul menjadi
kabut (nebula). Gaya tarik-menarik antar gas ini membentuk kumpulan kabut yang
sangat besar dan berputar semakin cepat. Dalam proses perputaran yang sangat
cepat ini, materi kabut bagian khatulistiwa terlempar memisah dan memadat
(karena pendinginan). Bagian yang terlempar inilah yang kemudian menjadi
planet-planet dalam tata surya.Teori
nebula ini terdiri dari beberapa tahap,yaitu :
• Matahari
dan planet-planet lainnya masih berbentuk gas, kabut yang begitu pekat dan
besar.
• Kabut
tersebut berputar dan berpilin dengan kuat, dimana pemadatan terjadi di pusat
lingkaran yang kemudian membentuk matahari. Pada saat yang bersamaan materi
lainpun terbentuk menjadi massa yang lebih kecil dari matahari yang disebut
sebagai planet, bergerak mengelilingi matahari.
• Materi-materi
tersebut tumbuh makin besar dan terus melakukan gerakan secara teratur
mengelilingi matahari dalam satu orbit yang tetap dan membentuk Susunan
Keluarga Matahari.
4. Teori Planetisimal
Pada awal abad
ke-20, Forest Ray Moulton, seorang ahli astronomi Amerika bersama rekannya
Thomas C.Chamberlain, seorang ahli geologi, mengemukakan teori Planetisimal
Hypothesis, yang mengatakan matahari terdiri dari massa gas bermassa besar
sekali, Pada suatu saat melintas bintang lain yang ukurannya hampir sama dengan
matahari, bintang tersebut melintas begitu dekat sehingga hampir menjadi
tabrakan. Karena dekatnya lintasan pengaruh gaya gravitasi antara dua bintang
tersebut mengakibatkan tertariknya gas dan materi ringan pada bagian tepi.
Karena pengaruh
gaya gravitasi tersebut sebagian materi terlempar meninggalkan permukaan
matahari dan permukaan bintang. Materi-materi yang terlempar mulai menyusut dan
membentuk gumpalan-gumpalan yang disebut planetisimal. Planetisimal-
Planetisimal lalu menjadi dingin dan padat yang pada akhirnya membentuk
planet-planet yang mengelilingi matahari.
5. Teori Pasang Surut Gas(Tidal)
Teori ini dikemukakan oleh James Jeans
dan Harold Jeffreys pada tahun 1918, yakni bahwa sebuah bintang besar mendekati
matahari dalam jarak pendek, sehingga menyebabkan terjadinya pasang surut pada
tubuh matahari, saat matahari itu masih berada dalam keadaan gas. Terjadinya
pasang surut air laut yang kita kenal di Bumi, ukuranya sangat kecil.
Penyebabnya adalah kecilnya massa bulan dan jauhnya jarak bulan ke Bumi (60
kali radius orbit Bumi).
Tetapi, jika
sebuah bintang yang bermassa hampir sama besar dengan matahari mendekat, maka
akan terbentuk semacam gunung-gunung gelombang raksasa pada tubuh matahari,
yang disebabkan oleh gaya tarik bintang tadi. Gunung-gunung tersebut akan
mencapai tinggi yang luar biasa dan membentuk semacam lidah pijar yang besar sekali,
menjulur dari massa matahari dan merentang ke arah bintang besar itu.
Dalam lidah yang
panas ini terjadi perapatan gas-gas dan akhirnya kolom-kolom ini akan pecah,
lalu berpisah menjadi benda-benda tersendiri, yaitu planet-planet. Bintang
besar yang menyebabkan penarikan pada bagian-bagian tubuh matahari tadi,
melanjutkan perjalanan di jagat raya, sehingga lambat laun akan hilang
pengaruhnya terhadap-planet yang berbentuk tadi. Planet-planet itu akan
berputar mengelilingi matahari dan mengalami proses pendinginan. Proses
pendinginan ini berjalan dengan lambat pada planet-planet besar, seperti
Yupiter dan Saturnus, sedangkan pada planet-planet kecil seperti Bumi kita,
pendinginan berjalan relatif lebih cepat.
6. Teori Bintang Kembar
Teori ini dikemukakan
oleh seorang ahli Astronomi R.A Lyttleton. Menurut teori ini, galaksi berasal
dari kombinasi bintang kembar. Salah satu bintang meledak sehingga banyak
material yang terlempar. Karena bintang yang tidak meledak mempunyai gaya
gravitasi yang masih kuat, maka sebaran pecahan ledakan bintang tersebut
mengelilingi bintang yang tidak meledak itu. Bintang yang tidak meledak itu
sekarang disebut dengan matahari, sedangkan pecahan bintang yang lain adalah
planet-planet yang mengelilinginya.
7. Teori Big Bang
Berdasarkan
Theory Big Bang, proses terbentuknya bumi berawal dari puluhan milyar tahun
yang lalu. Pada awalnya terdapat gumpalan kabut raksasa yang berputar pada
porosnya. Putaran tersebut memungkinkan bagian-bagian kecil dan ringan
terlempar ke luar dan bagian besar berkumpul di pusat, membentuk cakram
raksasa. Suatu saat, gumpalan kabut raksasa itu meledak dengan dahsyat di luar
angkasa yang kemudian membentuk galaksi dan nebula-nebula. Selama jangka waktu
lebih kurang 4,6 milyar tahun, nebula-nebula tersebut membeku dan membentuk
suatu galaksi yang disebut dengan nama Galaksi Bima Sakti, kemudian membentuk
sistem tata surya. Sementara itu, bagian ringan yang terlempar ke luar tadi
mengalami kondensasi sehingga membentuk gumpalan-gumpalan yang mendingin dan
memadat. Kemudian, gumpalan-gumpalan itu membentuk planet-planet, termasuk
planet bumi.
• Dalam
perkembangannya, planet bumi terus mengalami proses secara bertahap hingga
terbentuk seperti sekarang ini. Ada tiga tahap dalam proses pembentukan bumi,
yaitu:
• Awalnya,
bumi masih merupakan planet homogen dan belum mengalami perlapisan atau
perbedaan unsur.
• Pembentukan
perlapisan struktur bumi yang diawali dengan terjadinya diferensiasi. Material
besi yang berat jenisnya lebih besar akan tenggelam, sedangkan yang berat
jenisnya lebih ringan akan bergerak ke permukaan.
• Bumi
terbagi menjadi lima lapisan, yaitu inti dalam, inti luar, mantel dalam, mantel
luar, dan kerak bumi.
Bukti penting
lain bagi Big Bang adalah jumlah hidrogen dan helium di ruang angkasa. Dalam
berbagai penelitian, diketahui bahwa konsentrasi hidrogen-helium di alam
semesta bersesuaian dengan perhitungan teoritis konsentrasi hidrogen-helium
sisa peninggalan peristiwa Big Bang. Jika alam semesta tak memiliki permulaan
dan jika ia telah ada sejak dulu kala, maka unsur hidrogen ini seharusnya telah
habis sama sekali dan berubah menjadi helium.
Segala bukti
meyakinkan ini menyebabkan teori Big Bang diterima oleh masyarakat ilmiah.
Model Big Bang adalah titik terakhir yang dicapai ilmu pengetahuan tentang asal
muasal alam semesta.
3. MENYEBUTKAN
DAN MEMBEDAKAN SISTEM TATA SURYA
Tata surya
adalah kumpulan benda langit yang terdiri dari matahari (bintang),
planet-planet, satelit alam, meteor, asteroid, dan komet yang berputar mengelilingi
matahari (berevolusi). Matahari menjadi pusat tata surya karena semua benda
langit berputar mengelilingi matahari dengan lintasan berbentuk elips. Dalam
setiap revolusinya anggota tata surya pada suatu saat berada dekat dengan
matahari. Titik terdekat dengan matahari disebet perihelium dan titik terjauh
disebut aphelium. Semua benda langit dalam sistem tata surya berputar
mengelilingi matahari karena matahari memiliki gaya gravitasi paling besar.
Berikut
ini adalah yang termasuk ke dalam tata surya:
1. Bintang
Bintang adalah
benda langit luar angkasa yang memiliki ukuran besar dan memancarkan cahaya
sebagai sumber cahaya, bintang yang terdekat dengan bumi adalah matahari.
sedangkan Matahari sendiri dikelilingi oleh planet-planet anggota tata surya
seperti pelanet bumi, merkurius, venus, mars, jupiter, saturnus, uranus,
neptunus dan jupiter.
Oleh karena
itulah bintang katai memiliki warna lebih putih dan bintang neutron yang sudah
tak pernah memancarkan cahaya atau energi tetap disebut juga dengan bintang.
2. Matahari
Matahari adalah
jenis bintang yang terdekat dengan bumi, dimana Matahari memiliki jarak dengan
bumi sekitar 149,680,000 kilometer atau 92,26 juta mil, terbentuk dari komponen
gas helium dan hidrogen dan terdiri dari enam lapisan.serta diikuti oleh
Proxima Centauri dalam rasi bintang Centaurus yang berjarak kurang lebih empat
tahun cahaya. Matahari merupakan pusat dari tata surya kita. Matahari
dikelilingi oleh planet-planet anggota tata surya seperti planet bumi,
merkurius, venus, mars, jupiter, saturnus, uranus, neptunus dan Jupiter.
Matahari berotasi pada sumbunya dengan arah rotasi dari barat ke timur. Periode
rotasi matahari pada bagian equatornya adalah 34 hari, sedangkan pada bagian
kutubnya memerlukan waktu sekitar 27 hari. Perbedaan rotasi tersebut
dikarenakan matahari berbentuk gas, sehingga bagian equator dan kutubnya
mempunyai gerak yang berbeda. Matahari merupakan bola api yang suhu pada
intinya sekitar 35 juta derajat celcius dan suhu pada bagian permukaannya 6000
derajat celcius.
3. Planet
Planet adalah
benda langit yang mengelilingi bintang sebagai pusat tata surya. Planet tidak
dapat menghasilkan cahaya sendiri namun dapat memantulkan cahaya. Planet yang
dekat dengan bumi dapat kita lihat setiap hari dengan mata telanjang seperti
planet venus yang disebut orang sebagai bintang fajar. Planet merupakan benda
langit yang tidak dapat memancarkan cahaya sendiri. Cahaya planet merupakan
pantulan dari cahaya matahari. Kedudukan planet-planet dengan bintang-bintang
tidak tetap. Setiap planet mampunyai periode rotasi dan revolusi yang
berbeda-beda. Planet dikelompokkan dalam dua kategori yaitu : planet dalam dan
planet luar. Planet dalam yaitu merkurius, venus, bumi dan mars, sedangkan
planet luar yaitu yupiter, saturnus, uranus dan neptunus.
4. Asteroid
Asteroid adalah
benda-benda angkasa yang berada dalam serbuk asteroid, yakni daerah antara
orbit Mars dan Jupiter, planet-planet kecil yang jumlahnya puluhan ribu,
beredar mengelilingi matahari, letaknya di antara orbit Mars dan Jupiter. Para
ahli astronomi menyatakan dalam sebuah teori bahwa asteroid adalah sisa-sisa
planet yang meledak, sebelumnya mengorbit matahari di antara orbit-orbit Mars
dan Jupiter. Ada sebuah teori lain menjelaskan bahwa asteroid adalah
bongkahan-bongkahan benda-benda angkasa yang tidak pernah dapat membentuk
planet pada waktu sistem tata surya terbentuk. Ada dua teori asal mula
asteroid:
1. Asteroid berasal dari planet yang
terletak di antara Mars dan Jupiter meledak karena efek gaya ganggu Jupiter dan
membentuk asteroid-asteroid.
2. Asteroid terbentuk pada awal
terbentuk pada awal terbentuknya tata surya terdapat gukup partikel di antara
Mars dan Jupiter yang membentuk batu-batu berkelompok
5.
Komet
Komet adalah
benda langit yang mengelilingi matahari. Komet memiliki orbit garis edar
sendiri yang bentuknya sangat lonjong. Komet biasa disebut sebagai bintang
berekor karena sifatnya yang bercahaya terang dan memiliki ekor gas debu yang
sangat panjang
6.
Meteor dan Meteroid
Meteor adalah
benda langit yang masuk ke dalam wilayah atmosfer bumi yang mengakibatkan
terjadinya gesekan permukaan meteor dengan udara dalam kecepatan tinggi. Akibat
adanya gesekan yang cepat tersebut menimbulkan pijaran api dan cahaya yang dari
kejauhan kita melihatnya seperti bintang jatuh.
Meteor
dibedakan menjadi dua yaitu:
1.
meteorit besi : terdiri 90% zat besi dan 10% nikel
2.
meteorit batu : terdiri 10% besi dan nikel dan lainnya berupa silicon.
4. MENJELASKAN
BUMI SEBAGAI BAGIAN SISTEM DARI TATA SURYA.
Bumi adalah
planet bagian dalam yang terbesar dan terpadat, satu-satunya yang diketahui
memiliki aktivitas geologi dan satu-satunya planet yang diketahui memiliki
mahluk hidup.70% bagian bumi ditutup oleh air sedangkan 30%bumi dituupi oleh
daratan.Hidrosfer-nya yang cair adalah khas di antara planet-planet kebumian
dan juga merupakan satu-satunya planet yang diamati memiliki lempeng tektonik.
Atmosfer bumi sangat berbeda dibandingkan planet-planet lainnya, karena
dipengaruhi oleh keberadaan mahluk hidup yang menghasilkan 21% oksigen.[32]
Bumi memiliki satu satelit, bulan, satu-satunya satelit besar dari planet
kebumian di dalam Tata Surya.
Tata Surya[a]
adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut
Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek
tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit
berbentuk elips, lima planet kerdil/katai, 173 satelit alami yang telah
diidentifikasi[b], dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya.
Tata Surya
terbagi menjadi Matahari, empat planet bagian dalam, sabuk asteroid, empat
planet bagian luar, dan di bagian terluar adalah Sabuk Kuiper dan piringan
tersebar. Awan Oort diperkirakan terletak di daerah terjauh yang berjarak
sekitar seribu kali di luar bagian yang terluar.
Berdasarkan
jaraknya dari Matahari, kedelapan planet Tata Surya ialah Merkurius (57,9 juta
km), Venus (108 juta km), Bumi (150 juta km), Mars (228 juta km), Yupiter (779
juta km), Saturnus (1.430 juta km), Uranus (2.880 juta km), dan Neptunus (4.500
juta km). Sejak pertengahan 2008, ada lima objek angkasa yang diklasifikasikan
sebagai planet kerdil. Orbit planet-planet kerdil, kecuali Ceres, berada lebih
jauh dari Neptunus. Kelima planet kerdil tersebut ialah Ceres (415 juta km. di
sabuk asteroid; dulunya diklasifikasikan sebagai planet kelima), Pluto (5.906
juta km.; dulunya diklasifikasikan sebagai planet kesembilan), Haumea (6.450
juta km), Makemake (6.850 juta km), dan Eris (10.100 juta km).
Tata Surya
bagian dalam
Tata Surya
bagian dalam adalah nama umum yang mencakup planet kebumian dan asteroid.
Terutama terbuat dari silikat dan logam, objek dari Tata Surya bagian dalam
melingkup dekat dengan matahari, radius dari seluruh daerah ini lebih pendek
dari jarak antara Yupiter dan Saturnus.
Planet-planet
bagian dalam
Empat planet
bagian dalam atau planet kebumian (terrestrial planet) memiliki komposisi
batuan yang padat, hampir tidak mempunyai atau tidak mempunyai satelit dan
tidak mempunyai sistem cincin. Komposisi Planet-planet ini terutama adalah
mineral bertitik leleh tinggi, seperti silikat yang membentuk kerak dan
selubung, dan logam seperti besi dan nikel yang membentuk intinya. Tiga dari
empat planet ini (Venus, Bumi dan Mars) memiliki atmosfer, semuanya memiliki
kawah meteor dan sifat-sifat permukaan tektonis seperti gunung berapi dan
lembah pecahan. Planet yang letaknya di antara Matahari dan bumi (Merkurius dan
Venus) disebut juga planet inferior.
Tata Surya
bagian luar
Pada bagian luar
dari Tata Surya terdapat gas-gas raksasa dengan satelit-satelitnya yang
berukuran planet. Banyak komet berperioda pendek termasuk beberapa Centaur,
juga berorbit di daerah ini. Badan-badan padat di daerah ini mengandung jumlah
volatil (contoh: air, amonia, metan, yang sering disebut "es" dalam
peristilahan ilmu keplanetan) yang lebih tinggi dibandingkan planet batuan di
bagian dalam Tata Surya.
Planet-planet
luar
Keempat planet
luar, yang disebut juga planet raksasa gas (gas giant), atau planet jovian,
secara keseluruhan mencakup 99 persen massa yang mengorbit Matahari. Yupiter
dan Saturnus sebagian besar mengandung hidrogen dan helium; Uranus dan Neptunus
memiliki proporsi es yang lebih besar. Para astronom mengusulkan bahwa keduanya
dikategorikan sendiri sebagai raksasa es.[43] Keempat raksasa gas ini semuanya
memiliki cincin, meski hanya sistem cincin Saturnus yang dapat dilihat dengan
mudah dari bumi.
Bumi menjadi
bagian dari sistem tata surya krna bumi berada pada planet bagian dalam pada
tata surya.
5. MENYEBUTKAN
DAN MENJELASKAN LAPISAN – LAPISAN PADA PLANET BUMI DAN FUNGSINYA BAGI KEHIDUPAN
MANUSIA.
Bumi telah
terbentuk sekitar 4,6 milyar tahun yang lalu. Bumi merupakan planet dengan
urutan ketiga dari sembilan planet yang dekat dengan matahari. Jarak bumi
dengan matahari sekitar 150 juta km, berbentuk bulat dengan radius ± 6.370 km.
.Hasil penelitian ilmu geologi menunjukkan bahwa unsur bumi telah berusia
±4.700 tahun dari mulai proses pendinginan sampai pada akhirnya mengalami
pembekuan. Planet bumi terus berputar mengelilingi sumbunya yang disebut
berotasi selama 24 jam tepatnya 23 jam 56 menit dalam satu hari.Berevolusi
mengelilingi matahari dengan lintas garis edar berupa elips.Satu
putaran/berevolusi memakan waktu 365 hari 5 jam 48 menit atau satu tahun. Bumi
merupakan satu-satunya planet yang dapat dihuni oleh berbagai jenis mahluk
hidup. Permukaan bumi terdiri dari daratan dan lautan.
Secara
struktur, Berikut adalah penjelasan mengenai struktur bumi :
1.
Kerak bumi (crush)
Kerak bumi atau
Crush merupakan kulit bumi bagian luar (permukaan bumi). Tebal lapisan kerak
bumi mencapai 70 km dan merupakan lapisan batuan yang terdiri dari batu-batuan
dan masam. Lapisan menjadi tempat tinggal bagi seluruh makhluk hidup. Suhu di
bagian bawah kerak bumi mencapai 1.100 derajat Celcius. Lapisan kerak bumi dan
bagian di bawahnya hingga kedalamn 100 km dinamakan litosfer. Kerak dean mantel
dibatasi oleh Mohorovivic Discontinuity. Susunan kerak bumi yaitu terdiri dari
feldsfar dan mineral silikat. Lapisan bagian atas kerak bumi yang berada di
daerah daratan, biasanya dilapisi oleh tanah. Tanah, yang terdiri atas
kandingan partikel batuan yang telah ditimpa cuaca, dan juga mengandung banyak
zat organik yang berasal dari pembusukan makhluk hidup pada zaman purba.Tanah
bisa mendukung kehidupan tanaman di bumi dan juga binatang karena makanan
hewan, baik langsung maupun tidak berasal dari tanaman.
2.
Selimut atau selubung bumi (mantle)
Lapisan ini juga
disebut juga astenosfer. Selimut atau selubung merupakan lapisan yang terletak
di bawah lapisan kerak bumi. Tebal selimut bumi mencapai 2.900 km dan merupakan
lapisan batuan padat. Selimut bumi terdiri dari campuran berbagai bahan yang
memiliki baik cair,padat dan gas dengan suhu yang tinggi. Suhu di bagian bawah
selimut bumi mencapai 3.000 derajat celcius. Mantel atau selimut bumi ini yang
membungkus inti bumi. adapun komposisinya kaya dengan magnesium. Selimut Bumi
ini terbagi lagi menjadi 3 bagian, yaitu:
·
Litosfer: Litosfer adalah lapisan paling luar dari selimut bumi
dengan ketebalan mencapai 50-100 km. Lapisan ini tersusun dari bahan-bahan
padat terutama batuan. Litosfer memiliki 2 lapisan utama, yaitu lapisan sima
(silisium dan magnesium) serta lapisan sial (silisium dan aluminium).
·
Astenosfer: Astenosfer adalah lapisan yang berada di bawah
lapisan litosfer. Lapisan ini memiliki ketebalan antara 100 sampai 400 km.
Disinilah diduga tempat formasi magma terbentuk.
·
Mesosfer: Mesosfer adalah lapisan yang memiliki ketebalan
2.400-2.700 km dan berada di bawah lapisan astenosfer. Lapisan ini sebagian
besar terususun dari campuran besi dan batuan basa.
3.
Inti bumi (core)
Inti bumi yang
terdiri dari material cair, dengan penyusun utama logam besi (90 %),nikel (8
%), dan lain-lain yang terdapat pada kedalaman 2900-5200 km. Lapisan ini
dibedakan menjadi dua yaitu lapisan inti luar (outer core) dan lapisan inti
dalam (innner core). Lapisan inti luar tebalnya sekitar 2.000 km dan terdiri
atas besi cair yang suhunya mencapai 2.200 derajat Celcius. Adapun inti bagian
dalam merupakan pusat bumi berbentuk bola dengan diameter sekitar 2.700 km.
Inti dalam ini terdiri dari nikel dan besi yang suhunya mencapai 4.500 derajat
Celcius. Pada penelitian geofisikia,inti bumi memiliki material dengan berat jenis
yang sama dengan berat jenis meteorit logam yang terdiri atas material besi dan
nikel. Sehingga para ahli percaya inti bumi tersusun dari beberapa senyawa besi
dan nikel. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa
karakteristik lapisan bumi paling dalam (inti) memiliki sifat pejal atau keras
yang diselubungi lapisan cair relatif kental, sedangkan pada bagian luar atau
atasnya berupa litosfer yang pejal dan keras pula.
Berdasarkan
susunan kimianya,bumi dapat dibagi menjadi empat bagian,yakni bagian padat
(lithosfer) yang terdiri dari tanah dan batuan,bagian cair (hidrosfer) yang
terdiri dari berbagai bentuk ekosistem perairan seperti laut,danau,dan sungai
dan bagian udara (atmosfer) yang menyelimuti seluruh permukaan bumi serta
bagian yang ditempati oleh berbagai jenis organisme (biosfer). Keempat komponen
tersebut berinteraksi secara aktif satu sama lain,misalnya dalam siklus
biogekimia dari berbagai unsur kimia yang ada di bumi,proses transfer panas dan
perpindahan materi padat.
Dan ada juga
akan dijelaskan tentang atmosfer yang menjadi pelindunng bumi dari benda-benda
asing yang akan masuk ke bumi. Berikut penjelasannya :
Atmosfer ialah
selimut gas yang membungkus suatu planet, khususnya planet bumi. Atmosfer
menyelimuti sebuah planet dengan lapisan yang super tebal, bahkan apabila
dihitung-hitung jaraknya mencapai ribuan kilometer dari planet tersebut sampai
ke luar angkasa. Atmosfer setiap planet itu berbeda-beda. Planet bumi sendiri mempunyai atmosfer yang
ketebalannya sekitar 1000 kilometer dari permukaan bumi. Ada berbagai macam gas
yang terdapat didalam atmosfer, antara lain gas nitrogen (78%), oksigen (21%),
argon (0,9%), karbondioksida (0,03%), dan uap air, krypton, neon, xinon,
hidrogen, kalium serta ozon (0,07%).
Manfaat
Atmosfer
• Sebagai pelindung bumi dari berbagai macam
benda luar angkasa yang jatuh ke bumi akibat terkena gaya gravitasi bumi.
• Sebagai pelindung bumi dari paparan radiasi
sinar ultraviolet yang sangan membahayakan kehidupan makhluk hidup yang ada di
bumi dengan lapisan ozon.
• Mengandung berbagai macam gas yang sangat
diperlukan manusia, hewan dan tumbuhan untuk bernafas serta untuk kebutuhan
yang lainnya seperti oksigen, nitrogen, karbon dioksida dan lain sebagainya.
• Sebagai media cuaca yang dapat mempengaruhi
angin, salju, hujan, awan, badai, topan, dan lain sebagainya.
Fungsi
Atmosfer
Atmosfer
mempunyai fungsi untuk mengatur proses penerimaan panas dari matahari, caranya
adalah dengan menyerap dan pemantulkan panas yang dipancarkan oleh matahari.
Kurang lebih 34% panas matahari dipantulkan kembale ke angkasa oleh atmosfer,
awan dan juga permukaan bumi, lalu sekitar 19% diserap oleh atmosfer dan awan,
dan kemudian sekitar 47% sisanya baru mencapai permukaan bumi.
Lapisan
– Lapisan Atmosfer
Troposfer
Yaitu
merupakan sebuah lapisan dimana manusia masih sanggup untuk melakukan
pernafasan secara bebas. Pada lapisan troposfer inilah fenomena cuaca dan iklim
sering terjadi. Pada lapisan ini juga merupakan lapisan atmosfer yang paling
banyak mengandung uap air dan karbon dioksida jika di bandingkan dengan lapisan
atmosfer lainnya.
Lapisan
troposfer ini terdiri dari:
·
Lapisan planetair 0 – 1 km
·
Lapisan konveksi 1 – 8 km
·
Lapisan tropopause 8 -12 km
Pada lapisan
tropopause ini kegiatan udara secara vertikal (konveksi) berhenti dan merupakan
pembatas dengan lapisan stratosfer
Stratosfer
Yaitu merupakan
sebuah lapisan yang sangat dingin yang ditinggali oleh lapisan ozon. Fungsi
utama lapisan ini adalah sebagai tirai pelindung dari paparan sinar ultraviolet
yang berasal matahari dan sangat berbahaya bagi kehidupan makhluk hidup yang
ada di muka bumi. Lapisan ozon akan mengalami kerusakan jika manusia
terus-terusan melakukan aktivitas dengan menggunakan bahan kimia.
Lapisan
stratosfer terdiri dari lapisan:
·
Lapisan isotherm
·
Lapisan panas
·
Lapisan campuran atas
Mesosfer
Yaitu merupakan
sebuah lapisan yang letaknya tepat diatas lapisan stratosfer pada ketinggian 50
– 75 km. Seperti halnya yang terjadi pada lapisan troposfer, lapisan mesosfer
ini terjadi penurunan suhu di setiap bertambahnya ketinggian, tetapi penurunan
suhu di lapisan ini berkisar 0,4 drajad Celcius setiap bertambahnya ketinggian
100 meter. Permukaan mesosfer suhunya
sekitaran 10 drajat celcius, sedangkan puncaknya sekitaran -120 drajat celcius.
Pada lapisan ini sebagian besar meteor terbakar dan terurai.
Ciri-ciri:
·
Ketinggian lapisan
mesosfer kira-kira antara 50 – 80 km diatas permukaan laut.
·
Di lapisan mesosfer ini
suhu udaranya sangat tidak stabil, bagian bawah suhu udaranya tinggi dan
semakin naik menjadi semakin turun keminimu (-140 drajat C) suhu udaranya
setelah mendekati lapisan mesopause.
·
Mesopause adalah
batasan antara lapisan mesosfer dan lapisan termosfer yang mempunya suhu
sekitaran -100 drajat C.
Termosfer
(Ionosfer)
Yaitu
disebut juga dengan lapisan ionosfer, dimana pada lapisan ini terjadi proses
ionisasi dari partikel-partikel yang bisa memberikan efek perambatan atau
refleksi gelombang radio, baik itu gelombang panjang maupun pendek.
Ciri-cirinya:
·
Pada lapisan ini
terjadi proses ionisasi berbagai atom udara yang disebabkan oleh radiasi sinar
X dan juga sinar ultraviolet yang dipancarkan matahari.
·
Ketinggian lapisan ini
diperkirakan antara 80 – 375 km.
Eksosfer
Yaitu merupakan
sebuah lapisan terjadinya gerakan berbagai atom yang bergerak secara tidak
beraturan. Pada lapisan eksosfer ini juga merupakan lapisan paling panas dan
molekul udara bisa meninggalkan atmosfer sampai dengan ketinggian 3.150 km dari
permukaan bumi. Lapisan ini disebut juga ruang antar planet dan geostationer.
Lapisan eksosfer ini juga merupakan lapisan yang sangat berbahaya, karena
disinilah tempat terjadi kehancuran meteor atau benda asing dari luar angkasa.
Ciri-cirinya:
·
Berada pada ketinggian
antara 500 – 1000 km.
·
Suhunya dapat mencapai
2.200 drajat C.
·
Lapisan terluar dari
atmosfer.
6. JELASKAN
TEORI TENTANG TERJADINYA BUMI.
TEORI
PEMBENTUKAN BUMI.
Bumi adalah
planet tempat tinggal seluruh makhluk hidup beserta isinya.Sebagai tempat
tinggal makhluk hidup, bumi tersusun atas beberapa lapisan bumi, bahan-bahan
material pembentuk bumi, dan seluruh kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya.Bentuk permukaan bumi berbeda-beda, mulai dari daratan, lautan,
pegunungan, perbukitan, danau, lembah, dan sebagainya. Bumi sebagai salah satu
planet yang termasuk dalam sistem tata surya di alam semesta ini tidak diam
seperti apa yang kita perkirakan selama ini, melainkan bumi melakukan
perputaran pada porosnya (rotasi) dan bergerak mengelilingi matahari (revolusi)
sebagai pusat sistem tata surya. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya siang
malam dan pasang surut air laut. Oleh karena itu, proses terbentuknya bumi
tidak terlepas dari proses terbentuknya tata surya kita.
Setelah memahaminya, inilah proses
pembentukan bumi dari beberapa teori :
1.Theory
Big bang.
Teori ini adalh
yang paling terkenal. Berdasarkan Theory Big Bang, proses terbentuknya bumi
berawal dari puluhan milyar tahun yang lalu. Pada awalnya terdapat gumpalan
kabut raksasa yang berputar pada porosnya. Putaran yang dilakukannya tersebut
memungkinkan bagian-bagian kecil dan ringan terlempar ke luar dan bagian besar
berkumpul di pusat, membentuk cakram raksasa. Suatu saat, gumpalan kabut
raksasa itu meledak dengan dahsyat di luar angkasa yang kemudian membentuk
galaksi dan nebula-nebula. Selama jangka waktu lebih kurang 4,6 milyar tahun,
nebula-nebula tersebut membeku dan membentuk suatu galaksi yang disebut dengan
nama Galaksi Bima Sakti, kemudian membentuk sistem tata surya. Sementara itu,
bagian ringan yang terlempar ke luar tadi mengalami kondensasi sehingga
membentuk gumpalan-gumpalan yang mendingin dan memadat. Kemudian,
gumpalan-gumpalan itu membentuk planet-planet, termasuk planet bumi.
Dalam
perkembangannya, planet bumi terus mengalami proses secara bertahap hingga
terbentuk seperti sekarang ini. Ada tiga tahap dalam proses pembentukan bumi,
yaitu:
1.
Awalnya, bumi masih merupakan planet homogen dan belum mengalami perlapisan
atau perbedaan unsur.
2.
Pembentukan perlapisan struktur bumi yang diawali dengan terjadinya
diferensiasi. Material besi yang berat jenisnya lebih besar akan tenggelam,
sedangkan yang berat jenisnya lebih ringan akan bergerak ke permukaan.
3.
Bumi terbagi menjadi lima lapisan, yaitu inti dalam, inti luar, mantel
dalam,mantel luar, dan kerak bumi.
Perubahan
di bumi disebabkan oleh perubahan iklim dan cuaca.
2.
Teori Kabut Kant-Laplace.
Sejak jaman
sebelum Masehi, para ahli telah banyak berfikir dan melakukan analisis terhadap
gejala-gejala alam. Mulaiabad ke 18 para ahli telah memikirkan proses
terjadinya Bumi. Ingatkah kamu tentang teori kabut (nebula) yang dikemukakan
oleh Immanuel Kant (1755) dan Piere de Laplace (1796)? Mereka terkenal dengan
Teori Kabut Kant-Laplace. Dalam teori ini dikemukakan bahwa di jagat raya
terdapat gas yang kemudian berkumpul menjadi kabut (nebula). Gaya tarik-menarik
antar gas ini membentuk kumpulan kabut yang sangat besar dan berputar semakin
cepat. Dalam proses perputaran yang sangat cepat ini, materi kabut bagian
khatulistiwa terlempar memisah dan memadat (karena pendinginan). Bagian yang terlempar
inilah yang kemudian menjadi planet-planet dalam tata surya.
3.
Teori Planetesimal.
Seabad sesudah
teori kabut tersebut, muncul teori Planetesimal yang dikemukakan oleh
Chamberlin dan Moulton. Teori ini mengungkapkan bahwa pada mulanya telah terdapat
matahari asal. Pada suatu ketika, matahari asal ini didekati oleh sebuah
bintang besar, yang menyebabkan terjadinya penarikan pada bagian matahari.
Akibat tenaga penarikan matahari asal tadi, terjadilah ledakan-ledakan yang
hebat. Gas yang meledak ini keluar dari atmosfer matahari, kemudian mengembun
dan membeku sebagai benda-benda yang padat, dan disebut planetesimal.
Planetesimal ini dalam perkembangannya menjadi planet-planet, dan salah satunya
adalah planetBumi kita.
Pada dasarnya,
proses-proses teoritis terjadinya planet-planet dan bumi, dimulai daribenda
berbentuk gas yang bersuhu sangat panas. Kemudian karena proses waktu dan
perputaran (pusingan) cepat, maka terjadi pendinginan yang menyebabkan
pemadatan (pada bagian luar). Adapaun tubuh Bumi bagian dalam masih bersuhu
tinggi.
4.
Teori Pasang Surut Gas.
Teori ini
dikemukakan leh jeans dan Jeffreys, yakni bahwa sebuah bintang besar mendekati
matahari dalam jarak pendek, sehingga menyebabkan terjadinya pasang surut pada
tubuh matahari, saat matahari itu masih berada dalam keadaan gas. Terjadinya
pasang surut air laut yang kita kenal di Bumi, ukuranya sangat kecil.
Penyebabnya adalah kecilnya massa bulan dan jauhnya jarak bulan ke Bumi (60
kali radius orbit Bumi). Tetapi, jika sebuah bintang yang bermassa hampir sama
besar dengan matahari mendekati matahari, maka akan terbentuk semacam
gunung-gunung gelombang raksasa pada tubuh matahari, yang disebabkan oleh gaya
tarik bintang tadi. Gunung-guung tersebut akan mencapai tinggi yang luar biasa
dan membentuk semacam lidah pijar yang besar sekali, menjulur dari massa
matahari tadi dan merentang kea rah bintang besar itu.
Dalam lidah yang
panas ini terjadi perapatan gas-gas dan akhirnya kolom-kolom ini akan pecah,
lalu berpisah menjadi benda-benda tersendiri, yaituplanet-planet. Bintang besar
yang menyebabkan penarikan pada bagian-bagian tubuh matahari tadi, melanjutkan
perjalanan di jagat raya, sehingga lambat laun akan hilang pengaruhnya
terhadap-planet yang berbentuk tadi. Planet-planet itu akan berputar
mengelilingi matahari dan mengalami proses pendinginan. Proses pendinginan ini
berjalan dengan lambat pada planet-planet besar, seperti Yupiter dan Saturnus,
sedangkan pada planet-planet kecil seperti Bumi kita, pendinginan berjalan
relatif lebih cepat.
Sementara
pendinginan berlangsung, planet-planet itu masih mengelilingi matahari pada
orbit berbentuk elips, sehingga besar kemungkinan pada suatu ketika meraka akan
mendekati matahari dalam jarak yang pendek. Akibat kekuatan penarikan matahari,
maka akan terjadi pasang surut pada tubuh-tubuhplanet yang baru lahir itu.
Matahari akan menarik kolom-kolom materi dariplanet-planet, sehingga lahirlah
bulan-bulan (satelit-satelit) yang berputar mengelilingi planet-planet. peranan
yang dipegang matahari dalam membentuk bulan-bulan ini pada prinsipnya sama
dengan peranan bintang besar dalam membentuk planet-planet, seperti telah
dibicarakan di atas.
5.
Teori Bintang Kembar :
Teori ini
dikemukakan oleh seorang ahli Astronomi R.A Lyttleton. Menurut teori ini, galaksi
berasal dari kombinasi bintang kembar. Salah satu bintang meledak sehingga
banyak material yang terlempar. Karena bintang yang tidak meledak mempunyai
gaya gravitasi yang masih kuat, maka sebaran pecahan ledakan bintang tersebut
mengelilingi bintang yang tidak meledak. Bintang yang tidak meledak itu adalah
matahari, sedangkan pecahan bintang yang lain adalahplanet-planet yang
mengelilinginya
Kesimpulan
:
Ada
dua kesimpulan yang dapat diambil dari penjelasan mengenai proses terbentuknya
bumi, yaitu:
1.
Bumi berasal dari suatu gumpalan kabut raksasa yang meledak dahsyat, kemudian
membentuk galaksi dan nebula. Setelah itu, nebula membeku membentuk galaksi
Bima Sakti, lalu sistem tata surya.Bumi terbentuk dari bagian kecil ringan yang
terlempar ke luar saat gumpalan kabut raksasa meledak yang mendingin dan
memadat sehingga terbentuklah bumi.
2.
Tiga tahap proses pembentukan bumi, yaitu mulai dari awal bumi terbentuk,
diferensiasi sampai bumi mulai terbagi ke dalam beberapa zona atau lapisan,
yaitu inti dalam, inti luar, mantel dalam, mantel luar, dan kerak bumi.
B. KEHIDUPAN
DI BUMI
1. ASAL
MULA KEHIDUPAN DI BUMI
a. Menyebutkan
macam – macam teori tentang asal usul bumi beserta pencetus teori tersebut.
·
Teori Kabut Atau Yang
Sering Disebut (Nebula)
Dari jaman
sebelum masehi, para ahli sudah memikirkan bagaimana proses terjadinya bumi.
Dan salah satunya adalah teori kabut atau yang disebut nebula yang
diperkenalkan oleh Immanuel Kant pada tahun 1755 serta Piere de Laplace pada
tahun 1796. Dimana mereka berdua terkenal dengan teori kabut kant laplace.
Dalam teori
tersebut mengatakan bahwa di dalam jagat raya terdapat gas yang berkumpul
menjadi kabut atau nebula. Dimana gaya tarik menarik antara gas yang kemudian
membentuk kumpulan kabut yang sangat besar serta berputar semakin cepat.Dimana
proses perputaran yang sangat cepat ini, materi kabut dibagian khatulistiwa
terlempar dan terpisah serta memadat yang disebabkan karena pendinginan.
Pada bagian yang
terlempar ini menjadi planet – planet di dalam tata surya. Teori nebula terbagi
menjadi beberapa tahap .
Matahari beserta
planet-planet yang masih berbentuk gas, dimana kabut yang masih sangat pekat
dan besar.Kabut yang masih berputar serta berpilin dengan kuat dan pemadatan
terjadi pada pusat lingkaran dan kemudian membentuk matahari.
Lalu pada saat
bersamaan materi lainnya membentuk menjadi massa yang lebih kecil dai pada
matahari dan kemudian menjadi planet, serta bergerak memutari matahari.Kemudian
materi tersebut semakin besar dan selalu melakukan gerakan yang teratur
mengitari matahari dalam satu orbit yang tetap kemudian membentuk tingkatan
keluarga matahari.
·
Teori Planetisima
Sejak awal abad
20, Forest Ray Moulton seorang ahli astronomi asal amerika serta rekannya
Thomas C.Chamberlain ahli geologi, mengemukakan teori planestisimal hypothesis,
bahwa matahari terbentuk dari massa gas yang bermassa sangat besar, disaat ada
bintang lain yang melintas dan sangat dekat dan hampir terjadinya tabrakan.
Terlalu dekatnya lintasan mempengaruhi antara gaya gravitasi dengan dua bintang
yang mengakibatkan tertariknya gas serta materi ringan yang ada pada bagian
tepi.
Pengaruh gaya
gravitasi menyebabkan materi terlempar dan meninggalkan permukaan matahari
serta permukaan bintang. Materi yang terlempar menyusut serta membuat gumpalam
planestimal. Kemudian planestimal dingin dan memadat yang membentuk planet yang
mengitari matahari.
·
Teori Pasang Surut Gas
(Tidal)
Teori yang
dikemukakan James Jeans dan Harold Jeffrey tahun 1918, bintang besar yang
mendekati matahari dengan jarak pendek, yang pada akhirnya membuat pasang surut
pada badan matahari, pada saat matahari dalam keadaan gas. Penyabab terjadinya
pasang surut air laut adalah massa bulan serta jauhnya jarak antara bulan ke
bumi 60 kali radius orbit di bumi.
Namun jika
bintang yang massanya mendekati masa besarnya dengan matahari mendekat, lalu akan membentuk semacam
gunung gelombang pada badan matahari,
yang terjadi karna gaya tarik bintang. Gunung-gunung tadi akan menjadi tinggi
yang sangat luar biasa kemudian terbentuk semacam lidah pijar yang sangat
besar, yang menjulur oleh massa matahari dan mengarah ke arah bintang besar.
Lambat laun kolom-kolom ini akan pecah kemudian akan menjadi benda
tersendirian.
Dalam lidah yang
panas ini terjadi perapatan gas-gas dan akhirnya kolom-kolom ini akan pecah,
lalu berpisah menjadi benda-benda tersendiri, yaitu planet-planet. Bintang
besar yang menyebabkan penarikan pada bagian-bagian tubuh matahari tadi,
melanjutkan perjalanan di jagat raya, sehingga lambat laun akan hilang
pengaruhnya terhadap planet yang berbentuk tadi.
Planet-planet
akan mengelilingi matahari namun tetapi ketika mengelilingi planet-planet yang
besar proses pendinginannya akan lambat sedangkan pada planet-planet kecil akan
berjalan lebih cepat.
·
Teori Bintang Kembar
Teori yang
dikemukakan seorang ahli astronomi R.A Lyttleton , teori ini menerangkan bahwa
galaksi berawal dari kombinasi bintang kembar.
Dimana satu dari
bintang itu meledak membuat banyak material yang terlempar, sedangkan bintang
yang tidak meledak itu disebut matahari dan bintang yang meledak itu menjadi
planet-planet yang mengelilingi matahari.
·
Teori Big Bang
Teori big bang
dikemukakan oleh Edwin Hubble yang menjelaskan bahwa bumi berasal dari puluhan
milyar tahun yang lalu. Dimana ada gumpalan kabut yang sangat besar berputar
pada porosnya. Putaran itu memungkinkan bagian-bagian kecil terlempar sedangkan
bagian besar menjadi satu dan menjadi pusat pembentukan cakram raksasa.
Gumpalan raksasa
itu meledak dan mebentuk galaksi dan nebula-nebula. Sekitar 4,6 miliyar tahun
Pembekuan yang terjadi membuat nebula-nebula membentuk galaksi bernama galaksi
bima sakti dan kemudian terbentuk sistem tata surya. Bagian ringan yang
terlempar membentuk gumpalan-gumpalan yang
memadat. Dan gumpalan itu membentuk planet-planet.
·
Teori Peledakan Bintang
Teori tersebut
dinyatakan oleh astronomi dari Inggris, Fred Hoyle ditahun 1956. Kemungkinan
matahari tersebut mempunyai kawan sebuah bintang (matahari juga bintang) serta
juga pada mulanya berevolusi satu sama dengan yang lain. terdapat juga
diantaranya yang memadat serta juga mungkin terjerat ke dalam orbit
disekeliling matahari.
Banyak bintang
yang meledak itu kemudian akan bebas di ruang angkasa. Teori tersebut didukung
banyak ahli astronomi, disebabkan karena
banyak bintang ganda atau juga bintang kembar setelah diketahui memang
ternyata ada.
b. Menjelaskan
teori abiogenesis dan biogenesis.
Sampai sekarang
belum ada seorangpun yang berhasil memecahkan masalah bagaimana asal kehidupan
di bumi ini. Banyak teori atau faham yang diajukan, tapi sampai sekarang belum
memberikan jawaban yang memuaskan. Usaha manusia untuk mengetahui bagaimana dan
darimana asal kehidupan sudah dimulai sejak jaman Yunani kuno, tetapi
kebanyakan hanya berupa mitos.
Beberapa
teori yang pernah diajukan untuk menjawab permasalahan tersebut diantaranya
adalah:
1. Teori
Kreasi Khas (Special Creation) : menyatakan bahwa kehidupan diciptakan oleh
suatu zat supranatural
2. Teori
Mantap : menyatakan bahwa kehidupan tidak berasal-usul (keadaan mantap)
3. Teori
Kosmozoan : menyatakan bahwa kehidupan berasal dari spora kehidupan yang
datangnya dari luar angkasa
4. Teori
Generatio Spontanea : menyatakan bahwa makhluk hidup tercipta secara mendadak
(spontan).
5. Teori
Abiogenesis : menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari benda tak hidup.
(Teori ini sering rancu dengan Generatio Spontanea, sehingga sering dikatakan
bahwa menurut teori Abiogenesis makhluk hidup berasal dari benda tak hidup yang
terjadi secara spontan. Sebenarnya ini dua teori yang berbeda)
6. Teori
Biogenesis : menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup
sebelumnya
7. Teori
Naturalistik/Evolusi Organik/Neoabiogenesis/Oportunistik : menyatakan bahwa
kehidupan tercipta melalui proses evolusi kimia dan evolusi biologi berdasarkan
pada konsep biologi modern.
Asal-usul
Kehidupan
Teori Abiogenesis
Teori yang
dikemukakan Aristoteles ini menyatakan bahwa makhluk hidup tercipta dari benda
tak hidup yang berlangsung secara spontan (generatio spontanea). Misalnya
cacing dari tanah, ikan dari lumpur, dan sebagainya. Teori ini dianut oleh
banyak orang selama beberapa abad.
Aristoteles
(384-322 SM), adalah seorang filsuf dan tokoh ilmu pengetahuan Yunani Kuno.
Sebenarnya dia mengetahui bahwa telur-telur ikan yang menetas akan menjadi ikan
yang sifatnya sama seperti induknya. Telur-telur tersebut merupakan hasil
perkawinan dari induk-induk ikan. Walau demikian, Aristoteles berkeyakinan
bahwa ada ikan yang berasal dari Lumpur.
Menurut penganut
paham abiogenesis, makhluk hidup tersebut terjadi begitu saja secara spontan.
Itu sebabnya, teori abiogenesis ini disebut juga generation spontanea. Bila
pengertian abiogenesis dan generation spontanea digabung, maka konsepnya
menjadi: makhluk hidup yang pertama kali di bumi berasal dari benda mati / tak
hidup yang terjadinya secara spontan (sebenarnya ini adalah dua teori yang
berbeda, tetapi orang sudah kadung salah kaprah).
Paham
abiogenesis bertahan cukup lama, yaitu semenjak zaman Yunani Kuno (ratusan
tahun sebelum Masehi) hingga pertengahan abad ke-17, dimana Antonie Van
Leeuwenhoek menemukan mikroskop sederhana yang dapat digunakan untuk mengamati
makhluk-makhluk aneh yang amat kecil yang terdapat pada setetes air rendaman
jerami. Oleh para pendukung paham abiogenesis, hasil pengamatan Antonie Van
Leeuwenhoek ini seolah-olah memperkuat pendapat mereka tentang abiogenesis.
Hasil pengamatan Anthoni ditulisnya dalam sebuah catatan ilmiah yang diberi
judul “Living in a drop of water“. Tokoh lain pendukung teori ini adalah John
Needham.
leuwenhoek
Antonie
Van Leeuwenhoek
mikroskop
anthonie
Mikroskop
ciptaan Antonie Van Leeuwenhoek
Teori Biogenesis
Teori ini
bertentangan dengan teori abiogenesis, karena menganggap bahwa makhluk hidup
berasal dari makhluk hidup yang sudah ada sebelumnya. Tiga tokoh terkenal
pendukung teori ini adalah Francesco Redi, Lazzaro Spallanzani, dan Louis
Pasteur.
1. Francesco
Redi
Redi
Francesco
Redi
Redi
merupakan orang pertama yang melakukan eksperimen untuk membantah teori
abiogenesis. Dia melakukan percobaan dengan menggunakan bahan daging segar yang
ditempatkan dalam labu dan diberi perlakuan tertentu.
Labu
I :
diisi daging segar dan dibiarkan terbuka
Labu
II :
diisi daging segar dan ditutup dengan kain kasa
Labu
III :
diisi daging segar dan ditutup rapat
Ketiga
labu diletakkan di tempat yang sama selama beberapa hari. Hasilnya adalah
sebagai berikut:
Labu
I :
dagingnya busuk, banyak terdapat belatung
Labu
II :
dagingnya busuk, terdapat sedikit belatung
Labu
III :
dagingnya tidak busuk, tidak terdapat belatung
Percobaan
Francesco Redi
Percobaan
Francesco Redi
Menurut
Redi belatung yang terdapat pada daging berasal dari telur lalat. Labu ke III
tidak terdapat belatung karena tertutup rapat sehingga lalat tidak bisa masuk.
Sayangnya, meskipun tertutup rapat ternyata pada labu tersebut bisa muncul
belatung. Ini disebabkan karena Redi tidak melakukan sterilisasi daging pada
disain percobaannya.
2.
Lazzaro Spallanzani
spallanzani
Lazzaro
Spallanzani
Spallanzani
juga melakukan percobaan untuk membantah teori abiogenesis, tetapi menggunakan
bahan kaldu. Disainnya sebagai berikut:
Labu
I : diisi kaldu lalu dipanaskan dan
dibiarkan terbuka
Labu
II : diisi kaldu, lalu ditutup dengan
gabus yang disegel dengan lilin, kemudian dipanaskan
Setelah
dingin kedua labu diletakkan di tempat yang sama. Beberapa hari kemudian
hasilnya sebagai berikut.
Labu
I : berubah busuk dan keruh, banyak
mengandung mikroba (bakteri)
Labu
II : tetap jernih, tidak mengandung
mikroba
percobaan
spallanzani
Percobaan
Lazzaro Spallanzani
Menurut
Spallanzani mikroba yang tumbuh dan menyebabkan busuknya kaldu berasal dari
mikroba yang beraada di udara. Pendukung paham abiogenesis keberatan dengan
disain Spallanzani karena menurut anggapan mereka, labu yang tertutup
menyebabkan gaya hidup (elan vital) dari udara tidak dapat masuk, sehingga
tidak memungkinkan munculnya makhluk hidup (mikroba).
3.
Louise Pasteur
Pasteur
Louise
Pasteur
percobaan
Pasteur
Percobaan
Louise Pasteur
percobaan
Pasteur
Pada
percobaan Pasteur mikroorganisme terperangkap pada pipa S sehingga tidak bisa
masuk ke dalam kaldu
percobaan
Pasteur
Jika
labu dimiringkan, dan kaldu sedikit meluap menyentuh bagian pipa S maka
mikroorganisme terbawa masuk ke dalam kaldu. Mikroorganisme yang tumbuh
menyebabkan kaldu menjadi keruh
Pasteur
menyempurnakan percobaan Redi dan Spallanzani. Ia menggunakan kaldu dalam labu
yang disumbat dengan gabus. Selanjutnya
gabus tersebut ditembus dengan pipa berbentuk leher angsa (huruf S), kemudian
dipanaskan. Setelah dingin dibiarkan beberapa hari kemudian diamati. Ternyata
air kaldu tetap jernih dan tidak ditemukan mikroba.
Disain
pipa yang berbentuk leher angsa tersebut memungkinkan masuknya gaya hidup dari
udara, tetapi ternyata tidak didapati makhluk hidup dalam kaldu. Menurut
Pasteur, mikroorganisme yang tumbuh dalam kaldu berasal dari udara. Mereka
tidak bisa masuk karena terhambat oleh bentuk pipa. Hal ini bisa dibuktikan
bila labu dimiringkan sedemikian rupa sehingga kaldu mengalir melalui pipa dan
menyentuh ujung pipa, ternyata beberapa hari kemudian menyebabkan busuknya
kaldu.
Dengan
demikian Pasteur telah membuktikan bahwa teori biogenesislah yang benar.
Muncullah ungkapan :
“
omne vivum ex ovo, omne ovum ex vivo, omne vivum ex vivo”
yang
artinya: makhluk hidup berasal dari telur, telur berasal dari makhluk hidup,
makhluk hidup berasal dari makhluk hidup.
C. EVOLUSI
1. Menjelaskan
teori evolusi yang terjadi pada makhluk hidup.
Evolusi
merupakan proses perubahan makhluk hidup secara lambat dalam waktu yang sangat
lama, sehingga berkembang menjadi berbagai spesies baru yang lebih lengkap
struktur tubuhnya. Menurut teori evolusi, makhluk hidup yang sekarang berbeda
dengan makhluk hidup jaman dahulu. Nenek moyang makhluk hidup sekarang yang
bentuk dan strukturnya (mungkin) berbeda mengalami perubahan-perubahan baik
struktur maupun genetis dalam waktu yang sangat lama, sehingga bentuknya jauh
menyimpang dari struktur aslinya dan akhirnyamenghasilkan berbagai macam
spesies yang ada sekarang. Jadi tumbuhan dan hewan yang ada sekarang bukanlah
makhluk hidup yang pertamakali berada di bumi, tetapi berasal dari makhluk
hidup di masa lampau.
PEMAHAMAN TEORI DAN
BUKTI EVOLUSI
Ada dua macam evolusi, yaitu evolusi progressif dan evolusi regressif.
Evolusi progressif merupakan proses evolusi yang menuju kemungkinan dapat bertahan
hidup sehingga menghasilkan spesies baru. Evolusi regressif merupakan evolusi
menuju kemungkinan mengalami kepunahan.
TEORI DARWIN DAN
LAMARCK
Charles Darwin dianggap
sebagai pencetus teori evolusi sekalipun telah banyak ahli sebelum Darwin yang
mengemukakan gagasannya mengenai evolusi, antara lain Anaximander, Empeclodes,
Erasmus Darwin, Count de Buffon, dan Lamarck. Hal itu disebabkan karena dalam
mengemukakan pendapatnya Darwin menyertakan bukti dan alasan yang dapat
diterima di dunia ilmiah.
Teori evolusi menurut Jean Baptiste de
Lamarck
Pendapat Lamarck mengenai panjang leher jerapah
Lamarck mengambil contoh mengenai panjang leher jerapah. Menurutnya nenek moyang jerapah dahulu berleher pendek. Pada suatu ketika terjadilah bencana kekeringan sedemikian rupa sehingga jerapah hanya dapat memperoleh makanan dengan mengambil daun-daun yang ada di pepohonan. Karena sering mengambil daun-daun dipohon untuk dimakan, akibatnya leher jerapah tertarik, makin lama makin panjang. Akhirnya sifat perolehan yang baru yaitu leher panjang diwariskan pada generasi-generasi berikutnya sehingga jerapah sekarang berleher panjang.
Teori evolusi menurut Charles Darwin
Sebagai pembanding dengan teori Lamarck,
panjang leher jerapah dapat dijelaskan dengan teori Darwin sebagai berikut.
Nenek moyang jerapah punya variasi panjang leher, ada yang berleher pendek dan
ada yang berleher panjang. Karena terjadi bencana kekeringan, lingkunganpun
berubah dan, berlangsunglah proses seleksi alam. Jerapah berleher pendek tidak
dapat mencari makan dengan menjangkau daun-daun di pohon sehingga tidak bisa
bertahan hidup. Sebaliknya jerapah berleher panjang tetap dapat memperoleh
makanan dari daun-daun di pohon sehingga dapat bertahan hidup. Karena mampu bertahan
hidup maka jerapah tersebut mampu berbiak dan mewariskan sifat adaptif yaitu
leher panjang pada generasi berikut. Itulah sebabnya semua jerapah sekarang
berleher panjang.
Teori
yang di kemukakan Darwin sangat dipengaruhi oleh hal-hal berikut:
- Ekspedisinya ke kepulauan Galapagos (Galapagos =
kura-kura raksasa). Di tempat ini Darwin menemukan berbagai macam bentuk
paruh burung Finch. Terjadinya keanekaragaman ini disebabkan oleh
perbedaan jenis makanannya.
- Pendapat Charles Lyell dalam bukunya “Principles
of Geology“ yang menyatakan bahwa batuan, pulau, dan benua selalu
mengalami perubahan. Menurut Darwin peristiwa ini kemungkinan dapat
mempengaruhi makhluk hidup.
- Pendapat Thomas Robert Malthus dalam
bukunya “An Essay on the Principle of Population” yang
menyatakan adanya kecenderungan kenaikan jumlah penduduk lebih cepat
daripada kenaikan produksi pangan. Hal ini menurut Darwin menimbulkan
terjadinya suatu persaingan untuk kelangsungan hidup.
Berdasarkan
tiga hal tersebut akhirnya Darwin menulis bukunya “On the Origin of
Species by Means of Natural Selection” yang berisi dua hal pokok:
- spesies yang ada sekarang ini berasal dari spesies yang
hidup di masa lampau, dan
- evolusi terjadi melalui proses seleksi alam
1.
Percobaan August Weismann
Untuk membuktikan apakah lingkungan
menyebabkan perubahan sifat yang menurun (teori Lamarck) Weismann melakukan
percobaan dengan memotong ekor tikus, lalu mereka dikawinkan. Ternyata anak
tikus yang lahir tetap berekor panjang. Lalu anak tikus tersebut dipotong lagi
ekornya dan dikawinkan lagi, ternyata keturunan selanjutnya tetap berekor
panjang. Langkah itu dilakukan sampai dengan 21 generasi dan keturunan yang
lahir ternyata tetap berekor panjang.
Dari
apa yang dilakukan, Weismann mengambil kesimpulan bahwa perubahan sel tubuh
karena pengaruh lingkungan tidak akan diwariskan kepada keturunannya.
Evolusi adalah proses yang menyangkut seleksi alam terhadap faktor genetika.
Individu yang memiliki variasi genetik yang sesuai dengan lingkungan yang akan
lestari dan memiliki kesempatan mewariskan gen yang adaptif pada generasi
berikut.
2.
Kupu-kupu Biston betularia
Perhatikan perubahan lingkungan yang terjadi. Gambar kiri sebelum Revolusi industri, kupu bersayap gelap lebih gampang terlihat. Gambar kanan setelah Revolusi Industri, kupu bersayap terang yang lebih gampang terlihat. Ini mempengaruhi pergeseran peluang predasi.
Sekitar tahun 1850 yaitu masa sebelum
berkembangnya revolusi industri di Inggris, kupu Biston berwarna cerah lebih
banyak daripada yang berwarna gelap. Tetapi setelah berlangsungnya revolusi
industri, ternyata kupu yang berwarna gelap lebih banyak daripada yang berwarna
cerah. Hal ini dimungkinkan karena sebelum revolusi industri pohon di
habitatnya masih bersih, sehingga kupu berwarna cerah lebih adaptif, akibatnya
sulit untuk dilihat predator. Ketika berlangsung revolusi industri dan
sesudahnya, pohon dan daun habitat kupu tersebut tertutup oleh jelaga. Ini
berakibat kupu berwarna gelap lebih adaptif sehingga sulit dilihat predator.
3.
Seleksi alam berdasarkan resistensi
Evolusi dan adaptasi tidak selamanya
membutuhkan waktu yang relatif lama. Bakteri yang resisten terhadap penicillin
misalnya, dapat terbentuk dengan cepat. Kejadiannya juga diterangkan berdasar
konsep seleksi alam. Dimana dalam suatu koloni bakteri, hanya sedikit bakteri
yang bertahan hidup ketika penicillin diberikan. Namun beberapa lama kemudian
koloni bakteri yang resisten terhadap penicillin menjadi banyak. Pada peristiwa
ini penicillin hanya merupakan faktor pengarah terhadap perkembangan populasi
bakteri yang resisten terhadap antibiotik.
2.
Membedakan teori evolusi
yang terjadi pada makhluk hidup yang disebabkan karena adanya adaptasi dan
seleksi alam.
Adaptasi adalah
kemampuan atau kecenderungan makhluk hidup dalam menyesuaikan diri dengan
lingkungan baru untuk dapat tetap hidup dengan baik. Dalam karangan ini akan
dijelaskan tentang adaptasi yang dilakukan oleh hewan dan tumbuhan dan
perbedaan adaptasi yang dilakukan oleh hewan dengan adaptasi yang dilakukan
oleh tumbuhan terhadap lingkungannya.
Adaptasi Hewan : kemampuan hewan untuk menyesuaikan dirinya terhadap perubahan-perubahan keadaan alam atau lingkungannya (seleksi alam).
Adaptasi Hewan : kemampuan hewan untuk menyesuaikan dirinya terhadap perubahan-perubahan keadaan alam atau lingkungannya (seleksi alam).
Adaptasi
tumbuhan misalnya kaktus yang hidup pada kondisi panas terik di gurun memiliki
lapisan lilin yang tebal, daun-daunnya mengalami modifikasi menjadi duri atau
daun-daun kecil untuk mengurangi pengauapan air. Batang tumbuhan kaktus mampu
menyimpan air dan memiliki klorofil untuk fotosintesis. Akar tumbuhan kaktus
tersebar meluas di bawah permukaan tanah untuk mempermudah penyerapan air.
Kedua contoh di
atas menunjukkan bahwa alam ( lingkungan ) menyeleksi makhluk hidup di
dalamnya. Seleksi alam memperlihatkan hanya makhluk hidup yang adaptif dengan
lingkungannya yang dapat bertahan hidup.
Seleksi alam
akan menguntungkan spesies makhluk hidup yang memiliki banyak variasi ( genetik
) pada tiap generasi, faktor-faktor lingkungan akan menyeleksi variasi
tertentu. Misalnya kasu adanya dua warna pada biston lebih menguntungkan
kupu-kupu tersebut dibandingkan apabila biston tidak memiliki variasi warna
sayap.
3. Menyebutkan
contoh makhluk hidup ( binatang ) yang mengalami seleksi alam, adaptasi dan
evolusi.
“Seleksi
alam adalah kemampuan alam untuk menyaring semua organism
yang hidup didalamnya, dimana hanya organism yang mampu menyesuaikan diri
terhadap lingkungannya yang akan selamat, sedangkan yang tidak mampu
menyesuaikan diri akan mati atau punah.”
Di alam ini terjadi 3 macam seleksi, yaitu seleksi terarah, seleksi
stabilisasi, dan seleksi disruktif.
1. Seleksi terarah
Jika kondisi lingkungan berubah, terjadi tekanan seleksi terhadap suatu jenis yang menyebabkan spesies tersebut beradaptasi pada kondisi baru. Didalam populasi , akan ada range atau rentang individu yang berdasarkan dengan salah satu karakter.
1. Seleksi terarah
Jika kondisi lingkungan berubah, terjadi tekanan seleksi terhadap suatu jenis yang menyebabkan spesies tersebut beradaptasi pada kondisi baru. Didalam populasi , akan ada range atau rentang individu yang berdasarkan dengan salah satu karakter.
2. Seleksi Stabilisasi
Seleksi ini terjadi pada semua populasi dan cenderung memperkecil keekstriman atau penonjolan didalam kelompok.
Dalam hal ini, hal tersebut mengurangi kemampuan menghasilkan variasi dalam suatu populasi, dengan demikian mengurangi pula kesempatan mengalami perubahan evolusi.
3. Seleksi disruktif
Meskipun jenis seleksi ini kurang umum, namun bentuk seleksi ini penting dalam mencapai perubahan evolusi. Seleksi distruktif dapat terjadi jika factor – factor lingkungan mengambil sejumlah bentuk yang terpisah.
Contoh binatang
yang mengalami Seleksi Alam adalah :
1.
Mammoth
punah karena seleksi alam, mammoth yang terbiasa hidup di alam yang dingin
tidak bisa beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang berubah menjadi hangat.
2.
Jerapah
dulu sekali tidak semua memiliki leher panjang, ada juga jerapah berleher
pendek. Namun karena seleksi alam akhirnya jerapah leher pendek menjadi punah
karena kesulitan mencari makanan yang berupa daun, karena pohon-pohonnya sangat
tinggi. Jerapah leher panjang hingga sekarang mampu bertahan.
3.
Dinosaurus
yang punah berjuta juta tahun lalu, karena tidak bisa bertahan dari perubahan
alam yang ekstrim yang disebabkan oleh adanya meteor jatuh kebumi.
4.
Ngengat
biston betularia di inggris ada yang berwarna cerah (purih) dan ada yang
berwarna hitam. Sebelum revolusi industri ngengat berwarna putih sangat banyak
karena kualitas udaranya bagus. namun setelah revolusi industri, polusi udara
terjadi yang mengakibatkan udara jadi gelap oleh debu industri dan asap serta
pepohonan berubah jadi hitam, ngengat biston putih tidak mampu beradaptasi
dengan kondisi ini yang mengakibatkan mereka mudah ditemukan mangsa, beda hal
nya dengan ngengat biston hitam. Ngengat biston hitam bisa beradaptasi dan
jumlahnya semakin banyak, sedangkan ngengat biston putih populasinya jadi
sedikit.
5.
Punahnya
Tyrannosaurus Rex pada rentang waktu 65 juta tahun yang lalu akibat perubahan
iklim dari jatuhnya meteorit.
6.
Punahnya
Pterodactyl puluhan juta tahun yang lalu.
- Punahnya Megalodon
- Thylacine:
the Tasmanian Tiger (extinct since 1936)
Harimau Tasmania (Thylacinus cynocephalus) adalah binatang yang kebanyakan diketahui sebagai marsupial karnivora pada masa modern. Binatang ini berasal dari Australia dan Papua dan dinyatakan punah pada abad ke-20. Binatang ini disebut sebagai harimau Tasmania karena punggungnya yang bercorak belang, namun ada juga yang menyebutnya serigala Tasmania.
- Steller’s
Sea Cow: the defenseless beast (extinct since 1768
Sapi laut Steller (Hydrodamalis gigas) adalah mamalia sirenia besar yang telah punah dan sebelumnya dapat ditemukan di pantai laut bering di Asia. Sapi laut Steller ditemukan di kepulauan Komander tahun 1741 oleh penyelidik alam Georg Steller.
Populasi sapi laut ada pada jumlah kecil dan terbatas ketika Steller mendeskripsikan mereka. Steller mengatakan bahwa mereka ditemukan pada grup, tetapi Stejneger memperkirakan terdapat lebih sedikit dari 1500 yang tersisa dan terancam punah karena diburu manusia. Mereka dihabisi oleh pelaut, pemburu anjing laut, dan pedagang bulu yang mengikuti rute Bering ke Alaska, yang memburu mereka untuk makanan dan kulitnya yang digunakan untuk membuat kapal. Mereka juga diburu untuk lemaknya yang tidak hanya digunakan untuk makanan, tetapi juga sebagai lampu minyak karena tidak mengeluarkan asap atau bau dan dapat disimpan dalam waktu yang lama pada udara hangat. Pada tahun 1768, kurang dari 30 tahun singa laut ini ditemukan, singa laut Steller telah punah.
- Caspian
Tiger: the third largest (extinct since 1970)
Harimau Caspian atau harimau Parsi westernmost sub-jenis-sub-jenis harimau, ditemukan di Iran, Irak, Afganistan, Turki, Mongolia, Kazakhstan, Kaukasus, Tajikistan, Turkmenistan dan Uzbekistan sampai itu punah di tahun 1970an.
Semua harimau diketahui ke dunia, harimau Caspian adalah yang ketiga yang paling besar. Badan ini sub-jenis-sub-jenis cukup kekar dan ditambah dengan kaki kuat, cakar lebar yang besar dan cakar yang luar biasa besar. Telinga pendek dan kecil, Harimau jantan Caspian sangat besar dan berbobot 169-240 kg. betina tidak sebesar yang jantan
- Archaeopteryx
Archaeopteryx (dari Bahasa Yunani Kuno ἀρχαῖος archaios yang berarti ‘kuno’ dan πτέρυξ pteryx yang bearti ‘bulu unggas’ atau ‘sayap’; dibaca “ar-kee-OP-ter-iks” [ɑː(ɹ)kiˈɒptəɹɪks]) adalah jenis burung paling awal dan primitif yang diketahui. Binatang ini hidup pada Periode Jura sekitar 155–150 juta tahun lalu yang saat ini dikenal sebagai wilayah Jerman bagian selatan. Dalam Bahasa Jerman, Archaeopteryx dikenal sebagai Urvogel, sebuah kata yang berarti “burung yang asli” atau “burung pertama”. Meskipun namanya yang asli berasal dari Bahasa Jerman, Kata ini juga digunakan dalam Bahasa Inggris.
Contoh makhluk hidup yang mengalami evolusi :
“Evolusi adalah proses perubahan secara berangsur-angsur (bertingkat)
dimana sesuatu berubah menjadi bentuk lain (yang biasanya) menjadi lebih
kompleks/ rumit ataupun berubah menjadi bentuk yang lebih baik.”
- Kuda
- Gajah
- Ikan Paus
- Kura-kura
- Ayam
- Burung
- Ikan Hiu
Daftar Pustaka :
Siana, Ilmu. “3
Lapisan Bumi dan Penjelasannya”. 6 April 2017. http://www.ilmusiana.com/2015/12/3-lapisan-bumi-dan-penjelasannya.html
Geografi, Ilmu.
“Struktur Bumi dan Penjelasannya”. 6 April 2017. http://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/struktur-bumi
Anggriawan,
Farhan. “Tugas 5. Lapisan-Lapisan Planet Bumi dan Fungsinya”. 6 April 2017. http://farhananggriawan.blogspot.co.id/2014/04/tugas-5-lapisan-lapisan-planet-bumi-dan.html
Pengertian,
Definisi. “Pengertian Atmosfer, Lapisan, Fungsi dan Manfaat”. 6 April 2017. http://definisipengertian.net/pengertian-atmosfer-lapisan-fungsi-dan-manfaat/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar