Nama Penulis : Adhi Anggra Kusuma Putra S,Psi
Mata Kuliah : Aktualisasi Diri
Ringkasan Catatan Materi
Aktualisasi Diri & Konsep Diri
Daftar Isi:
A. Aktualisasi Diri
1. Pengertian Aktualisasi Diri
2. Ciri-Ciri Orang yang Mencapai Aktualisasi Diri
3. Daya Dorong Untuk Aktualisasi Diri
4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Aktualisasi Diri
5. Teori Maslow (5 Kebutuhan)
B. Konsep Diri
1. Pengertian, Dimensi, dan Faktor Konsep Diri
2. Peranan Konsep Diri Untuk Mencapai Aktualisasi Diri
3. Perkembangan Konsep Diri Erikson (5 Perkembangan)
A. Aktualisasi Diri
1. Pengertian Aktualisasi Diri
Aktualisasi diri adalah sebagai Perkembangan yang paling tinggi dari semua bakat, pemenuhan semua kualitas dan kapasitas. Aktualisasi juga memudahkan dan meningkatkan pematangan serta pertumbuhan pada diri seseorang.
Seseorang yang ingin mencapai aktualisasi diri harus memiliki kepribadian yang sehat. Kepribadian yang sehat merupakan cara bagi seseorang untuk bertindak, dibimbing oleh kecerdasan dan penghormatan terhadap kehidupan, sehingga kebutuhan pribadi terpenuhi dan sehingga orang tersebut akan tumbuh dalam kesadaran, kompetensi, dan kapasitas untuk mencintai diri sendiri, lingkungan alam dan orang lain.
Pencapaian seseorang dengan kepribadian yang sehat memiliki 10 ciri-ciri sikap, yaitu: keterbukaan terhadap perasaan, keterusterangan, kompetensi, kehangatan, emosi positif, kecendrungan marah yang rendah, kecemasan rendah, tingkat depresi rendah, rendah dalam kerentanan terhadap stress, dan tingkat impulsivitas rendah
2. Ciri-Ciri Orang yang Mencapai Aktualisasi Diri
Pada aktualisasi diri seseorang dinyatakan terdapat 10 ciri-ciri untuk mencapai aktualisasi diri, yaitu:
a. Mampu melihat realita secara lebih efisien
b. Penerimaan terhadap diri sendiri dan individu lain apa adanya
c. Terpusat pada persoalan
d. Kesadaran sosial
e. Hubungan interpersonal
f. Demokratis
g. Rasa humor yang bermakna dan etis
h. Kreativitas
i. Indepedensi
j. Pengalaman puncak
3. Daya Dorong Untuk Aktualisasi Diri
Pada aktualisasi diri seseorang, daya dorong terjadi karena adanya pertumbuhan (Metamotivasi)
· Meta = Sesudah/Melampaui
· Metamotivation = Bergerak melampaui ide tradisional tentang dorongan
4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Aktualisasi Diri
Pada aktualisasi diri seseorang dinyatakan terdapat dua faktor yang mempengaruhi aktualisasi diri, yaitu: faktor internal dan faktor eksternal.
a. Faktor Internal = Hambatan dalam diri seseorang
1) Ketidaktauan akan potensi diri
2) Perasaan ragu dan takut, sehingga potensi terpendam.
b. Faktor Eksternal = Hambatan dari luar diri seseorang
1) Budaya masyarakat : Perbedaan karakter
2) Faktor lingkungan : Bergantung fisik dan sosio-psikologis
3) Pola Asuh : Faktor keluarga dalam pengasuhan anak/dukungan orang tua
Kebutuhan-kebutuhan ini sering dinamakan Maslow sebagai kebutuhan-kebutuhan dasar yang digambarkan sebagai suatu hierarki atau tangga yang menggambarkan tingkat kebutuhan. Ada lima tingkat kebutuhan dasar, yaitu: kebutuhan fisiologis, kebutuhan keamanan, kebutuhan rasa memiliki sosial dan kasih sayang, kebutuhan akan penghargaan, dan kebutuhan akan aktualisasi diri.
a. Kebutuhan Fisiologis (Kebutuhan pakaian makanan, tempat tinggal, biologis)
b. Kebutuhan Keamanan (Keamanan rasa takut, tekanan, lingkungan mengancam)
c. Kebutuhan Rasa Memiliki Sosial dan Kasih Sayang (Persahabatan, keluarga, kelompok, dan interaksi)
d. Kebutuhan Akan Penghargaan (Status, martabat, kehormatan, penghargaan pihak lain)
e. Kebutuhan Akan Aktualisasi Diri (Memenuhi Keberadaan diri dengan maksimalkan kemampuan dan potensi diri)
Note: Kaitan lima kebutuhan teori maslow dengan kematangan karir karyawan.
Ø Seseorang untuk mencapai kematangan karir harus memenuhi kebutuhan seperti fisiologis, keamanan, rasa memiliki sosial & kasih sayang, penghargaan, dan aktualisasi diri sehingga karyawan akan dengan senang hati membangun kematangan karir dalam hal perubahan seperti status, posisi, atau kedudukan seseorang di dalam perusahaan tersebut.
B. Konsep Diri
1. Pengertian, Dimensi, dan Faktor Konsep diri
Konsep diri merupakan representatif diri yang mencakup identitas diri yakni karakteristik personal, pengalaman, peran, dan status sosial. Pada konsep diri terdapat dua dimensi, yaitu: fisik (penampilan, kesesuaian jenis kelamin, arti penting tubuh dan perasaan gengsi), dan psikologis (rasa percaya diri, harga diri, serta kemampuan dan ketidakmampuan). Faktor konsep diri meliputi empat bagian, yaitu: faktor kemampuan, faktor perasaan, factor kebijakan, dan faktor kekuatan.
2. Peranan Konsep Diri Untuk Mencapai Aktualisasi Diri
Seseorang yang ingin mencapai aktualisasi diri harus memiliki tiga peran konsep diri, yaitu: mempertahankan keselarasan batin, sikap dan pandangan mempengaruhi individu dalam menafsirkan pengalaman, dan seperangkat harapan serta penilaian perilaku.
a. Konsep diri mempunyai peranan penting dalam mempertahankan keselarasan batin. Apabila timbul perasaan/persepsi yang tidak seimbang, maka akan terjadi perubahan perilaku
b. Seluruh sikap dan individu terhadap diri sendiri dalam menafsirkan pengalamannya seperti konsep diri positif memiliki pengalaman yang menyenangkan sementara konsep diri negatif memiliki lingkungan yang buruk.
c. Konsep diri menentukan pengetahuan individu, konsep diri juga merupakan seperangkat harapan serta penilaian perilaku yang menunjukkan kepada harapan-harapan tersebut.
3. Perkembangan Konsep Diri Erikson (5 Perkembangan)
Pada perkembangan konsep diri, erikson mengatakan bahwa terdapat lima perkembangan manusia, yaitu: sense of trust vs sense of mistrust, sense of anatomy vs shame and doubt, sense of imitative vs sense of guilty, sense of industru vs inferiority, dan sense of identity diffusion.
a. Sense of Trust Vs Sense of Mistrust (Usia 1,5-2 tahun)
Konsep diri hubungan antara orang tua dengan anaknya.
b. Sense of Anatomy Vs Shame and Doubt (Usia 2-4 tahun)
Konsep diri yang berfokus pada pengembangan sikap mandiri pada anak.
c. Sense of Imitative Vs Sense of Guilty (Usia 4-7 tahun)
Konsep diri yang menunjukkan rasa ingin tahu segala hal.
d. Sense of Industry Vs Inferiority (Usia 7-12 tahun)
Konsep diri dimana remaja berusaha menunjukkan prestasi yang telah diraih.
e. Sense of Identity Diffusion (Usia >12 tahun)
Konsep diri dimana remaja mencari tahu siapa dirinya, menemukan jati diri dengan cara megumpulkan informasi dan konsep diri dari masa lalunya.
Daftar Pustaka
Anonim. (2011). Teori Humanistik Maslow. Diakses melalui http://megume-japanlovers.blogspot.com/2011/03/teori-humanistik-abraham-maslow.html Diakses pada 6 October 2019.
Asmadi, T. (2008). Motivasi Alihan Pelajar. Jakarta: PTS Litera Utama.
Djaali. (2011). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Hurlock, E. B. (1999). Psikologi Perkembangan (Suatu Pendakatan Sepanjang Rentang Kehidupan). Jakarta: Erlangga.
Husamah. (2019). Belajar & Pembelajaran. Malang: Ummpress.
Kaufman, S. B. (2018). Do You Have Healthty Personality?. https://blogs.scientificamerican.com/beautiful-minds/do-you-have-a-healthy-personality/ Diakses pada 6 October 2019.
KBBI, 2019. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). (Online, diakses 4 oktober 2019).
Novitasari, R., & Warindrayana. (2006). Konsep diri positif, prestasi anak. Yogyakarta: Kanisius.
Ritandiyono., & Retnaningsih. (2006). Serikat Diktat Kuliah, Aktualisasi Diri. Jakarta: Universitas Gunadarma Press.
Sunaryo. (2004). Psikologi untuk keperawatan. Jakarta: EGC.
Thalib, S. B. (2006). Psikologi Pendidikan Berbasis Analisis Empiris Aplikatif. Jakarta: Prenada Media Group.
Withbourne, S. K. (2019). What Does It Take to Have a Healthy Personality. Psychology Today. https://www.psychologytoday.com/us/blog/fulfillment-any-age/201901/what-does-it-take-have-healthy-personality Diakses pada 6 October 2019.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar